Profil Desa Majasem
Ketahui informasi secara rinci Desa Majasem mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, yang dikenal sebagai sentra peternakan itik dan industri telur asin. Mengupas sinergi unik antara sawah dan ternak yang menciptakan rantai nilai ekonomi dan produk kuliner khas yang melegenda.
-
Sentra Peternakan Itik
Merupakan pusat peternakan itik (bebek) petelur yang dikelola secara tradisional dan menjadi salah satu pilar utama yang menopang perekonomian desa.
-
Industri Hilir Telur Asin
Dikenal luas sebagai produsen telur asin berkualitas, yang menjadi industri rumahan (UMKM) andalan, ikon kuliner desa, dan sumber pendapatan penting bagi para perempuan.
-
Sinergi Pertanian-Peternakan
Menerapkan model integrasi yang saling menguntungkan antara pertanian padi (sebagai `lahan penggembalaan` pascapanen) dan peternakan itik, yang menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang efisien.

Di balik gurihnya sebutir telur asin yang masir dan berminyak, tersimpan sebuah kisah tentang ekosistem ekonomi perdesaan yang cerdas dan berkelanjutan. Kisah itu berdenyut kencang di Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Desa ini telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu sentra peternakan itik dan industri telur asin yang paling dikenal di wilayahnya. Di sini, suara kuak ratusan bebek di hamparan sawah bukanlah sekadar kebisingan, melainkan alunan musik ekonomi yang merdu, sebuah simfoni yang lahir dari harmoni sempurna antara pertanian, peternakan dan ketekunan warganya.
Desa Majasem menempati lahan seluas 1,38 kilometer persegi. Menurut data kependudukan per Juni 2025, desa yang tergolong kecil ini dihuni oleh sekitar 2.150 jiwa, menciptakan tingkat kepadatan penduduk 1.558 jiwa per kilometer persegi. Meskipun wilayahnya tidak luas, di bawah naungan kode pos 53381, Desa Majasem telah berhasil menciptakan sebuah rantai nilai ekonomi yang lengkap, dari hulu di pematang sawah hingga ke hilir di dapur-dapur pengolahan telur asin.
Kuak Bebek di Hamparan Sawah: Jantung Peternakan Desa
Pilar utama yang menjadi ciri khas Desa Majasem adalah peternakan itik petelur. Puluhan peternak di desa ini memelihara ribuan ekor itik yang menjadi sumber pasokan telur berkualitas. Keunikan peternakan di Majasem terletak pada sistem pemeliharaannya yang terintegrasi dengan siklus pertanian padi. Sistem ini dikenal dengan sebutan sistem angon, di mana para peternak akan menggembalakan kawanan itik mereka di lahan-lahan sawah yang baru saja dipanen.
Sistem penggembalaan ini menciptakan sebuah simbiosis mutualisme yang sangat efisien:
- Bagi Itik dan PeternakItik mendapatkan sumber pakan alami yang melimpah dan gratis, berupa sisa-sisa gabah yang rontok, keong, serangga, dan hewan-hewan kecil lainnya. Hal ini secara signifikan menekan biaya pakan dan menghasilkan telur dengan kualitas cangkang yang tebal serta kuning telur yang lebih pekat dan cerah.
- Bagi Petani dan SawahKehadiran itik berfungsi sebagai "traktor biologi" dan pengendali hama alami. Itik membantu membersihkan sawah dari sisa panen dan hama, sementara kotorannya (slurry) berfungsi sebagai pupuk organik yang menyuburkan tanah untuk musim tanam berikutnya.
Pemandangan seorang "pengangon" (penggembala) yang dengan terampil mengarahkan ratusan itiknya menggunakan sebatang bambu panjang adalah sebuah kearifan lokal sekaligus atraksi budaya yang khas dari Desa Majasem.
Dari Kandang ke Dapur: Proses Terciptanya Telur Asin Khas Majasem
Keberhasilan di sektor hulu (peternakan itik) secara langsung melahirkan industri hilir yang menjadi ikon desa: produksi telur asin. Ketersediaan pasokan telur mentah yang melimpah dan berkualitas tinggi menjadi modal utama bagi tumbuhnya puluhan UMKM telur asin di desa ini. Industri rumahan ini sebagian besar digerakkan oleh para perempuan, yang dengan telaten mengolah telur-telur tersebut menjadi produk kuliner bernilai jual tinggi.
Proses pembuatan telur asin khas Majasem dilakukan secara tradisional untuk menjaga kualitas rasa. Tahapannya meliputi:
- Seleksi TelurHanya telur itik dengan cangkang tebal dan kondisi terbaik yang dipilih.
- PembersihanTelur dicuci bersih dan diamplas sedikit agar pori-pori cangkang terbuka, memudahkan proses pengasinan.
- Pembuatan AdonanPara perajin membuat adonan pengasin yang terdiri dari campuran bubuk batu bata merah, garam kasar, dan air.
- PemeramanSetiap butir telur dibalut tebal dengan adonan tersebut, kemudian disimpan dalam wadah tertutup selama 10 hingga 14 hari. Lamanya proses pemeraman ini akan menentukan tingkat keasinan dan kemasiran kuning telur.
- PerebusanSetelah proses pemeraman selesai, telur dibersihkan dari adonan dan direbus hingga matang.
Telur asin dari Majasem terkenal dengan ciri khasnya, yaitu kuning telur yang masir (bertekstur seperti pasir), berminyak, dan rasa asin yang pas. Produk ini tidak hanya dipasarkan di pasar-pasar lokal Purbalingga, tetapi juga telah banyak dipesan oleh pedagang dari luar kota.
Fondasi yang Kokoh: Peran Vital Pertanian Padi
Seluruh ekosistem unik di Desa Majasem ini tidak akan mungkin berjalan tanpa adanya fondasi yang kokoh dari sektor pertanian padi. Sawah-sawah yang terhampar di desa ini merupakan "panggung" utama di mana sistem integrasi ternak-tanaman ini berlangsung. Keberhasilan panen padi tidak hanya berarti ketersediaan pangan bagi warga, tetapi juga berarti tersedianya "lahan penggembalaan" bagi ribuan itik.
Para petani padi di Majasem bekerja keras untuk menjaga produktivitas lahan mereka. Mereka sangat memahami bahwa nasib usaha peternakan itik di desa mereka sangat bergantung pada kesehatan dan keberhasilan sawah mereka. Hubungan saling ketergantungan inilah yang menciptakan ikatan sosial dan ekonomi yang kuat antara petani padi dan peternak itik.
Tata Kelola Desa: Mengawal Rantai Nilai dari Hulu ke Hilir
Melihat potensi ekonomi yang besar ini, Pemerintah Desa Majasem berperan aktif dalam mengawal dan memberdayakan seluruh rantai nilai yang ada. Beberapa fokus utama pemerintah desa adalah:
- Pembinaan PeternakBekerja sama dengan dinas peternakan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan ternak, manajemen pakan yang baik, dan peningkatan produktivitas.
- Pemberdayaan UMKM Telur AsinMendorong para perajin untuk meningkatkan standar produksi, terutama dari sisi kebersihan (higiene) dan pengemasan. Pemerintah desa juga memfasilitasi pengurusan izin usaha seperti P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) untuk memperluas jangkauan pasar.
- Branding dan PromosiMulai merintis upaya untuk membangun merek kolektif "Telur Asin Majasem" agar lebih dikenal luas dan memiliki ciri khas yang kuat di pasaran.
Adapun nama "Majasem" sendiri yang berasal dari nama pohon Maja dan rasa Asam, menjadi pengingat akan identitas agraris desa di masa lampau. Kini, "rasa" yang paling identik dengan desa ini telah bertransformasi menjadi rasa gurih dari telur asinnya.
Cita Rasa Kesejahteraan dari Harmoni Alam
Desa Majasem adalah sebuah contoh cemerlang dari kearifan ekonomi perdesaan. Warganya tidak hanya beternak atau bertani, tetapi mereka menciptakan sebuah sistem yang terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan. Mereka telah berhasil mengubah sumber daya yang ada—tanah, air, dan ternak—menjadi sebuah produk kuliner unggulan yang mampu menopang kehidupan dan mengangkat nama desa.
Ke depan, tantangan bagi Desa Majasem adalah menjaga kualitas di tengah permintaan yang mungkin terus meningkat, melakukan inovasi produk (seperti telur asin bakar atau aneka rasa), serta memperkuat branding dan jangkauan pemasaran di era digital. Dengan terus menjaga harmoni antara sawah dan kandang, Desa Majasem akan terus menghasilkan cita rasa kelezatan yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyejahterakan warganya.